Besok Senin Hari Arafah, Mari Puasa Sunnah. Puasa Sehari Menghapus Dosa 2 Tahun

Besok Senin 19 Juli 2021 adalah hari Arafah yang agung, mari tunaikan Puasa Sunnah Arafah. Semoga dengan puasa ini Allah meninggikan derajat kita, memperbanyak catatan kebaikan kita, dan menghapuskan dosa-dosa kita selama dua tahun.

 

INFAQ DAKWAH CENTER (IDC) – Pemerintah Republik Indonesia, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan PB Nahdhatul Ulama sepakat menetapkan awal Dzulhijjah 1442 Hijriyah (2021 Masehi) jatuh pada Ahad (11/07/2021), dan Idul Adha jatuh pada hari Rabu (20/07/2021). Dengan demikian, hari ‘Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) bertepatan pada hari Senin (19/07/2021).

PP Muhammadiyah melalui metode Hisab, jauh-jauh hari sudah menetapkan hari raya Idul Adha melalui maklumat nomor nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah 1442 Hijriyah.

…Dengan demikian, hari ‘Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) bertepatan pada hari Kamis 30 Juli 2021…

Pada hari Arafah para jamaah haji melaksanakan rukun utama ibadah haji, yakni wuquf di padang ‘Arafah. Pada hari ini disyariatkan Puasa Arafah bagi orang yang tidak berhaji, hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

Hari Arafah adalah hari yang mulia bertepatan dengan datangnya pengampunan dosa dan pembebasan diri dari siksa neraka. Rasulullah bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُوْ ثُمَّ يُبَاهِيْ بِهِمْ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُوْلُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

“Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat dan berbangga di hadapan para malaikatnya seraya berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim).

PUASA SEHARI MENGHAPUS DOSA DUA TAHUN

Amalan yang sangat mulia ini memiliki keutamaan (fadhilah amal) bisa menghapus dosa selama dua tahun. Keutamaan ini sangat luar biasa, sungguh rugi jika kita meninggalkan sunnah setahun sekali ini. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) aku berharap kepada Allah untuk menghapuskan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun akan datang. Sedangkan puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).

سُئِلَ رسُول الله صلى الله عليه وسلم عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

“Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda: “Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang” (HR Muslim).

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ غُفِرَ لَهُ سَنَةٌ أَمَامَهُ وَسَنَةٌ بَعْدَهُ

“Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka ia diampuni dosa-dosanya setahun yang di depannya dan setahun setelahnya” (HR Ibnu Majah, shahih).

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ غُفِرَ لَهُ ذَنْبُ سَنَتَيْنِ مُتَتابِعَتَيْنِ

“Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka dosanya diampuni selama dua tahun berurut-turut” (HR Abu Ya’la, shahih).

Imam Nawawi menjelaskan, “Adapun menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah, hukum puasa Arafah adalah disunnahkan bagi yang tidak berwuquf di Arafah. Sedangkan orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’i’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl” (Al-Majmu’ 6:428).

...Di samping berpuasa, pada hari ‘Arafah juga dianjurkan memperbanyak amal-amal shalih lainnya seperti sedekah, shalat sunnah, zikir, takbir, tilawah Qur’an, dll...

MAKNA MENGHAPUSKAN DOSA DUA TAHUN

Ungkapan “menghapuskan dosa dua tahun” dalam hadits tersebut bisa mengandung dua pengertian:

Pertama, Allah menghapuskan dosa-dosanya selama dua tahun. Kedua, Allah menjaganya sehingga tidak melakukan kemaksiatan pada masa dua tahun tersebut. (Syaikh Abu Malik Kamal, Shahih Fiqih Sunnah 3:185).

Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama berbeda pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah dosa kecil. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika bukan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diringankan. Jika tidak, semoga ditinggikan derajat” (Syarh Shahih Muslim, 8:51)

Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah rahimahullah, bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas sifatnya umum. (Majmu’ Al-Fatawa, 7:498-500).

...Mari berpuasa Arafah, semoga puasa ini meninggikan derajat kita, memperbanyak catatan kebaikan kita, dan menghapuskan dosa-dosa kita selama dua tahun...

Bila direnungkan dengan logika, untuk sekedar menghitung saja mustahil kita mampu mengkalkulasi dosa-dosa yang pernah dilakukan selama dua tahun. Betapa banyak dosa-dosa yang pernah dilakukan selama dua tahun. Namun dengan sifat rahim-Nya Allah mengaruniakan ampunan yang begitu dahsyat bagi hamba-Nya yang bertaubat dan berpuasa di hari Arafah.

Maka menjadi kerugian besar bila kita tidak bisa menjadikan Puasa Arafah ini sebagai kesempatan emas meraih ampunan (maghfirah) Allah.

PERBANYAK AMAL SHALIH, SETARA JIHAD FISABILILLAH

Di samping berpuasa sunnah, pada hari Arofah juga dianjurkan juga untuk memperbanyak amal shalih seperti sedekah, shalat sunnah, zikir, takbir, tilawah Qur’an, berbakti kepada orang tua, dan amal-amal shalih lainnya.

Hal ini berlaku pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah secara umum, yang secara khusus lebih ditekankan pada hari ‘Arafah.

Amal shalih pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah merupakan amalan yang sangat dicintai Allah, bahkan setara dengan mati syahid saat jihad di jalan Allah.

"Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para shahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

Semoga besok kita sehat walafiat dan tak ada hambatan, agar bisa menunaikan puasa Arafah, semoga Allah meninggikan derajat kita, memperbanyak catatan kebaikan kita, dan menghapuskan dosa-dosa kita selama dua tahun. Wallahu a’lam. (voa-islam, rumaisyo).