News

Ummahat Pengikut Jihad Ambon-Poso Menderita Kanker Ganas, Ulurkan Kepedulian Kita


Allahu Akbar!! Perjuangan hidup Ummu Irhab penuh dengan ujian berat. Meski musibah datang silih berganti, ibu muda yang dibesarkan di daerah jihad Ambon dan Poso ini tegar sepenuh tawakkal menerima takdir Ilahi.

Sejak kecil, wanita kelahiran Banyumas, 13 November 1990 ini sudah malang melintang mengikuti ayahandanya keliling di berbagai medan jihad nasional, dari Ambon hingga Poso.

Tempaan kehidupan keras di medan jihad itulah yang mengokohkan mental dan imannya, meski saat ini keluarga Ummu Irhab tak diketahui keberadaannya karena aktivitas menegakkan syariat Islam.

Ujian datang silih berganti!! Usai melahirkan anak ketiganya, Ummu Irhab kehilangan keluarga, termasuk suaminya. Dalam usia yang relatif muda, ia pun menyandang status janda.

Duka cita akibat kehilangan suami itu, diperparah dengan kedatangan penyakit kanker Miom stadium-4 yang ganas seberat 5 kg tumbuh di ovarium sebelah kanan. Operasi pertama pun dilakukan di RS Muwardi solo dengan biaya yang sangat mahal.

Alhamdulillah seorang ikhwan, sebut saja Usamah, dengan tulus menikahinya dalam apa adanya. Lillahi Ta’ala, Usamah menikahi Ummu Irhab yang sedang mengidap penyakit kanker. Pria kelahiran Kartasura ini melandasi pernikahannya sesuai anjuran Nabi untuk menyempurnakan iman dengan mencintai karena Allah.

“Barang siapa yang mencintai karena Allah. Membenci karena Allah. Memberi karena Allah. Dan tidak memberi juga karena Allah. Maka sungguh dia telah menyempurnakan imannya” (HR Abu Dawud).

Tekad Usamah meringankan beban Ummu Irhab begitu membuncah, setelah ia mengenal hakikat Islam. Usamah lahir dari keluarga bromocorah yang terkenal garang. Berkat sentuhan dakwah Sigit Qordhowi, ayah Usamah diberi hidayah dalam Islam. Keluarga bromocorah ini pun berubah menjadi aktivis penegakan syariat Islam.

Beberapa tahun pernikahan Usamah dan Ummu Irhab, Allah mengaruniakan keturunan kepada keduanya. Di tengah kegembiraan menyambut sang bayi, untuk kesekian kalinya, pasangan mujahid itu harus memikul ujian yang sungguh berat.

Dalam kehamilan yang keempat, ternyata kanker Miom Ummu Irhab tumbuh kembali, bahkan jauh lebih ganas dari sebelumnya. Innalillahi!!! Hasil USG menunjukkan kankernya seberat 25 kg. Kondisinya memprihatinkan dengan tumbuh benjolan-benjolan di sekitar janin, tubuhnya membesar (gemuk tidak wajar), otot membesar dan mengeras, serta suaranya ikut membesar.

Ummu Irhab pun kembali masuk RSUP Kariyadi Semarang dengan biaya penghabisan dari seluruh harta yang dimilikinya. Dokter menyarankan agar Ummu Irhab menjalani dua kali operasi untuk menyelamatkan ibu dan janinnya. Dengan modal nekad, Usamah pun menyetujui operasi dilakukan dua kali, yaitu operasi persalinan dan operasi pengkatan kanker.

Alhamdulillah, operasi pada hari Senin (16/7/2012) jam 08.00-11.00 berjalan sukses. Dana perawatan di RS mencapai sekitar Rp 30 juta. Sementara dana yang berhasil digalang teman-temannya hanya mencapai 14,5 juta. Masih banyak hutang yang ditanggung Usamah dan Ummu Irhab.

Selain itu, masih diperlukan dana besar untuk proses kemoterapi 8 kali setelah kondisi pasien membaik dan jahitan operasinya kering. Dengan biaya 6 juta per kemoterapi, maka diperkirakan perlu dana 48 juta.

Jadi, total dana yang diperlukan untuk biaya pengobatan Ummu Irhab adalah Rp 63.500.000 (63,5 juta).

Ummu Irhab sangat membutuhkan kepedulian dan uluran tangan kita. Duka Ummu Mujahid adalah duka kita semua, karena setiap mukmin itu bersaudara seperti satu jasad yang utuh.

“Orang-orang mukmin itu bagaikan seorang manusia yang satu. Jika kepalanya terasa sakit, maka seluruh badannya pun ikut merasakan demam dan tidak bisa tidur” (Muttafaq ‘Alaih).

Dengan bantu saudara kita yang tertimpa musibah, insya Allah akan mendatangkan barakah, pertolongan dan kemudahan  di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim).

...Duka Ummu Irhab adalah duka kita semua, karena setiap mukmin itu bersaudara seperti satu jasad yang utuh...

Bagi pembaca yang terpanggil untuk membantu meringankan beban sesama Muslim, bisa menyalurkan donasi melalui program DINAR (Dana Infaq Darurat) untuk para Mujahid, aktivis Islam dan keluarga mereka. Nomor rekening DINAR IDC:

  1. Bank Muamalat Indonesia (BMI),  No.Rek. 0132465841 a/n Budi Haryanto
  2. Bank Syariah Mandiri (BSM),  No.Rek: 0120043587 a/n Budi Haryanto
  3. Bank Mandiri, No.Rek: 0060006012623 a/n Budi Haryanto
  4. BCA (Bank Central Asia),  No.Rek: 6310230497 a/n Budi Haryanto

CATATAN:

  1. Demi kedisiplinan amanah agar tidak bercampur dengan dana lainnya, silahkan tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,-dan seterusnya.
  2. Info dan konfirmasi: Mumtaz (08999.704050).
  3. Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: idc.voa-islam.com.