News

Anggaran Capai Rp 120 Juta Perbulan, IDC Membuka Rumah Makan, Mohon Doanya!


CINERE, Infaq Dakwah Center (IDC) – Alhamdulillah, grafik kepercayaan umat Islam kepada IDC terus meningkat, baik permohonan donasi maupun infaq dari para donatur yang budiman.

Tahun 2013 ini IDC menutup dengan lembaran pengeluaran bulanan mencapai Rp 120 juta untuk program CERDAS (beasiswa yatim & dhuafa), Solidaritas Keluarga Syuhada dan Mujahidin, dan Program Dakwah Terpadu.

Anggaran rutin ini belum termasuk bantuan darurat (pengobatan, bantuan musibah dll) dan program permodalan kepada keluarga mujahidin yang diserahkan secara temporer. Selain itu, anggaran ini masih akan terus bertambah setiap bulan mengingat banyaknya daftar permohonan yang masih tercatat dalam daftar tunggu waiting list. (baca: Anggaran Bulanan IDC).

Sejauh ini, IDC masih mengandalkan infaq dari donatur untuk memenuhi kebutuhan itu. Karena tanggungjawab dakwah dan jihad bukan milik lembaga tertentu, tapi harus dipikul oleh setiap individu Muslim.

Meski demikian, bukan berarti pengurus IDC berpangku tangan tanpa ikhtiar sama sekali. Sejauh ini, kami telah melakukan berbagai amal usaha untuk mendulang pemasukan yang halalan, thoyyiban dan syar’i, antara lain: penerbitan buku, toko buku online, jual kaos, dan beberapa outlet kuliner Kebab. Namun upaya itu jauh dari mencukupi karena permintaan bantuan umat yang cenderung naik setiap bulan, di samping SDM yang terbatas.

Masih soal divisi usaha IDC, Ahad 7 Muharram 1435, bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2013, IDC melaunching Rumah Makan Padang di kawasan Cinere, pinggiran Jakarta. Kali ini kami tidak berjalan sendiri, tapi dibimbing dan dituntun langsung oleh salah seorang donatur tetap program Orang Tua Asuh (OTA) Yatim IDC. Pengusaha muda yang memiliki beberapa outlet rumah makan Padang ini terpanggil untuk membantu program IDC, karena tertarik dengan program riil yang langsung bersentuhan dengan kemaslahatan umat Islam, khususnya para mustadh’afin.

Dengan modal 82 juta yang menyewa sebuah ruko dua lantai, launching rumah makan dimulai dengan pembagian nasi bungkus kepada yatim syuhada dan para tetangga sekitar. Mengusung slogan “Berasa Enaknya Gak Berasa Harganya,” rumah makan semi mewah ini membandrol harga serba Rp 8.000 per porsi. Satu porsi terdiri dari nasi, minuman dan pilihan lauk yang terdiri dari: ayam bakar, ayam goreng, ayam gulai, cincang, telur dadar, telur bulat, lele, dan babat. Menu spesialnya pun sangat terjangkau, dengan Rp 13.000 perporsi sudah mendapatkan nasi, minuman dan pilihan lauk: tunjang, kikil dan kepala kakap. Rencananya, secara berkala akan disuguhkan berbagai menu baru hasil kreasi koki.

Alhamdulillah, keuntungan bersih bulan pertama di musim hujan ini mencapai Rp 5 jutaan. Direktur IDC optimis, usaha kuliner ini akan sukses karena dikelola langsung oleh orang yang ahli di bidangnya. Tak kalah pentingnya, usaha ini didoakan oleh orang-orang yang doanya cespleng. “Amal usaha ini kan untuk anak yatim, kaum dhuafa, keluarga syuhada, para mujahidin fisabilillah dan kaum yang terzalimi. Insya Allah doa mereka maqbul,” ujar Abu Mumtaz.

Mohon doanya, semoga kerja keras dan amal usaha ini diridhai Allah, sukses penuh berkah dan berlimpah rezeki, agar maksimal dalam menunjang program-program dakwah, pendidikan, dan sosial fisabilillah. [A. Ahmad Jundullah]