Articles

Keajaiban Sedekah: Aku Selamat dari Kecelakaan Maut (Testimoni Donatur IDC)


Tak ada yang meragukan pahala shadaqah atau infak di jalan Allah. Di alam kubur sedekah akan memadamkan api siksa di dalam kubur (HR Thabrani). Di Hari Kebangkitan dan di padang Mahsyar mereka akan mendapat naungan Allah (HR Bukhari).

Pahala shadaqah tidak hanya dinikmati di akhirat saja, bahkan di dunia ini pun pelaku shadaqah bisa memetik keutamaannya. Salah satu keajaiban shadaqah yang bisa dirasakan di dunia adalah menjaga pelakunya dari keburukan dan musibah (daf’ul bala’).

Dalam riwayat al-Tirmidzi dan lainnya, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya shadaqah benar-benar memadamkan kemurkaan Allah dan menghindarkan dari kematian yang buruk" (hasan li-ghairihi)

Benar, shadaqah yang tulus ikhlas karena Allah dapat memadamkan kemarahan Allah sebagaimana air memadamkan api.

Maksud “kematian yang buruk (maitatas su' atau mashari's su') adalah mati di atas kemaksiatan. Sebagian ulama lain menyebutkan, maksudnya adalah kematian yang Nabi SAW berlindung daripadanya, seperti: pikun, jatuh dari ketinggian, tenggelam, korban kebakaran, dan dikuasai syaitan saat sakaratul maut, kabur dari medan jihad fisabilillah.

...Sedekah memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai bala' karena Allah mencegah berbagai bala' dengan sedekah...

Ibnul Qayyim menjelaskan, “Sedekah memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai bala’, walaupun sedekah dari seorang fajir (ahli maksiat) atau zalim bahkan dari orang kafir. Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai bala’. Hal ini telah diketahui oleh manusia baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya” (Al-Waabilus Shayyib, hal. 49, Darul Kitab Al-‘Iraqi, Beirut, 1405 H, Syamilah).

Salah satu keajaiban sedekah dialami Muliawati –nama alias– salah seorang donatur Infaq Dakwah Club (IDC) voa-islam. pengantin baru ini menginfakkan harta terbaiknya saat itu, yaitu mahar perkawinannya, Ahad (23/9/2012). Ia begitu terharu membaca kisah hidup dua anak yatim piatu Ahmad Dahlan dan Navis Rafa’ul Haqq. Dua anak ini menjadi yatim piatu setelah ibundanya, Nurhalimah wafat menyusul suaminya, Ahmad Maulana gugur syahir insya Allah di medan jihad.

Demi kasih sayangnya kepada anak yatim piatu, Muliana bersama suaminya menyerahkan infak terbaiknya langsung ke kantor IDC, dengan sepeda motor menempuh jarak sekira 60 km. Padahal Muliawati dan suaminya bukanlah seorang tajir. Sebagai pasangan baru yang tinggal di rumah kontrakan, mereka sangat memerlukan banyak biaya untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Tapi mereka tulus menginfakkan harta terbaiknya. Dan harta terbaik yang dimilikinya saat ini adalah mahar perkawinan itu. (baca: Subhanallah!! Kisah Infaq yang Mengharukan dari Donatur IDC).

Dua pekan berselang, Jum’at sore Muliawati dan suaminya bersilaturahim ke rumah temannya di kawasan Tambun Bekasi yang baru melahirkan. Di perjalanan pulang dari acara itu, Muliawati mengalami kecelakaan beruntun yang mengerikan di Bekasi Kota.

Dalam kecepatan tinggi, tepat di depannya ada dua motor tabrakan hingga jatuh dan terluka. Sementara  tepat di belakang mereka ada lima sepeda motor. Karena rem mendadak, akibatnya kelima sepeda motor itu tabrakan beruntun dan pengemudinya terluka parah.

...Motor-motor itu bertabrakan beruntun. Kami satu-satunya motor yang  gak jatuh atau kesenggol sedikitpun di tengah motor-motor yang jatuh bertabrakan. Subhanallah!! Saya yakin ini pertolongan Allah, mungkin melalui sebab setelah saya berinfak untuk anak yatim...

Uniknya, satu-satunya kendaraan yang tidak mengalami tabrakan beruntun adalah sepeda motor yang dikendarai Muliawati dan suaminya. Subhanallah!! Padahal secara logika, seharusnya motor yang berada di tengah itulah yang paling parah dalam kecelakaan karena menabrak sepeda motor di depannya dan ditabrak sepeda motor di belakanganya.

Situasi begitu cepat, suami Muliawati tak ingat apa yang terjadi saat itu. Qadarullah, tujuh motor di depan dan dibelakangnya tabrakan beruntun, sedangkan motor Muliawati berbelok ke arah yang kosong di sebelah kanan.

“Motor-motor itu bertabrakan beruntun. Kami satu-satunya motor yang  gak jatuh atau kesenggol sedikitpun di tengah motor-motor yang jatuh bertabrakan,” ujarnya kepada IDC. “Subhanallah!! Ini kejadian yang luar biasa bagi saya. Saya yakin ini pertolongan Allah, mungkin melalui sebab setelah saya berinfak untuk anak yatim,” tambahnya. [A Azka Izzatillah]